Kesalahan Jual Beli Saham Yang Tidak Boleh Lakukan Jika Ingin Untung Besar
Share ke Facebook Share ke Twitter
Jual Beli Saham
Jual beli saham – Investasi saham adalah salah satu jenis investasi dengan golongan high risk dan juga high return. Gimana skala perbandingan untuk resiko tersebut baik itu kerugian atau keuntungan nilainya tidak jauh berbeda. Tidak hanya itu saja, tendensi antara turun dan naiknya harga jual beli saham saat ini sudah berubah, yang mana tidak lagi dilihat dari hitungan hari ataupun bulan, karena kita bisa melihat naik turunnya nilai harga jual beli saham tersebut dari hitungan jam.
Akan tetapi ada satu hal yang perlu kalian ketahui, di mana kalian akan menemukan banyak sekali godaan terkait berbagai penawaran keuntungan yang sangat besar yang diberikan oleh pihak perusahaan tertentu. Dan jika kalian sampai salah melangkah saat bermain jual beli saham, maka dipastikan kalian akan gagal dalam melakukan investasi saham tersebut dan beresiko mengalami kerugian dalam jumlah besar.
Kesalahan Investasi Jual Beli Saham yang Harus Dihindari
Nah jika kalian seorang pemula yang baru saja ingin belajar melakukan investasi dalam jual beli saham, maka ada baiknya jika kalian bisa mempelajari beberapa kesalahan yang pernah dilakukan oleh investor sebelumnya guna menghindari resiko yang tidak diinginkan.
Dan di bawah ini adalah beberapa bentuk kesalahan yang sering dilakukan oleh para investor saat bermain jual beli saham yang sebaiknya bisa kalian hindari guna memperoleh keuntungan besar, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Hanya Terpaku pada Satu Saham
Jika Anda mengikuti investasi saham namun hanya terpaku pada satu jenis saham saja karena beberapa alasan, maka hal tersebut tentunya sangatlah berbahaya. Mengapa? Karena hal tersebut bisa membuat pihak investor menjadi sangat tidak rasional ketika mereka diharuskan untuk menilai suatu saham.
Ketika seorang investor sudah jatuh hati pada sebuah produk sahan yang di tawarkan perusahaan tertentu, biasanya mereka akan mengabaikan hal-hal buruk yang bisa saja terjadi pada suatu saham tersebut. Dimana mereka hanya ingin mendengar berita baiknya saja tanpa mau menerima berita buruk.
2. Tidak Paham Sisi Fundamental
Fundamental dari suatu perusahaan sebaiknya bisa dijadikan sebagai sistem analisis mendasar yang bisa dilakukan guna mengambil sebuah keputusan guna membeli saham.
Namun sayangnya, ternyata tidak sedikit diantaranya para investor yang lebih memilih untuk mengikuti tren dalam melakukan analisis teknikal tersebut. Biasanya kondisi ini terjadi karena keinginan mereka yang lebih tinggi terkait hasil profit yang cukup melesat di ranah pasar modal. Nah, hal tersebutlah yang membuat para investor saham lebih cenderung mengabaikan fungsi dari fundamental perusahaan sebagai penyedia saham.
3. Mudah Putus Asa
Ketika kalian memiliki saham, itu artinya kalian memiliki sebagian kecil prsentasi yang dihitung dari sebuah bisnis. Itu artinya, investasi saham ini bisa kita sebut juga dengan berbisnis. Itulah mengapa sebaiknya kalian harus siap dengan segala bentuk resiko yang bisa saja terjadi tanpa bisa kita prediksi sebelumnya. Akan tetapi, karena keinginan sukses yang sangat tinggi membuat mereka justru mudah merasa putus asa, padahal hal tersebut sangat tidak di anjurkan jika kalian ingin terjun langsung ke dunia jual beli saham.
4. Terjebak Saham Murah, Padahal Tidak Potensial
Dalam dunia bisnis, tentunya sudah menjadi hukum alam kalau seorang investor tentunya ingin memperoleh harga yang sangat murah untuk dijual dengan harga yang lebih tinggi, termasuk ketika kita masuk ke dunia jual beli saham. Meskipun demikian, faktanya tidak sedikit investor pemula yang salah mengartikan mengenai strategi dari jual beli saham, sehingga mereka memilih untuk membeli saham dengan harga murah namun berasal dari perusahaan yang tidak sehat. Jelas hal tersebut merupakan salah satu bentuk kesalahan yang sebaiknya bisa dihindari oleh semua investor, termasuk Anda.
5. Takut Membeli Saham Saat Pasar Turun
Penting untuk Anda ketahui, bahwa kondisi ekonomi di negeri ini umumnya bergerak secara siklus, yang itu artinya kadang perekonomian di Indonesia ada di bawah dan juga terkadang ada di atas. Ketika kondisi perekonomian ada dalam kondisi bagus, biasanya pihak bursa saham akan meningkat atau dikenal juga dengan istilah bullish. Dan umumnya para investor akan melakukan jual beli saham khususnya membeli ketika kondisi pasar bulish.